Review Jurnal Ekonomi Koperasi  4 (3)


  
Review
PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
UNTUK PEMBERDAYAAN UKM*)

JURNAL PENGKAJIAN KOPERASI DAN UKM NOMOR 2 TAHUN I – 2006



3.METODE PENELITIAN
Untuk tercapainya output yang diinginkan maka metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung; koleksi data sekunder; survey baik dengan wawancara maupun kuesioner kepada pihak-pihak terkait. Sedangkan teknik analisa data yangdigunakan adalah dengan menggunakan analisa interaktif kwantitatif dan kualitatif. Objek kajian adalah lembaga-lembaga keuangan non Bank, sedangkan lokasi penelitian berada di kabupaten Pasuruan, Situbondo, Bondowoso dan Jember.

4.  HASIL PENELITIAN
Dari temuan penelitian diperoleh hasil bahwa Lembaga Keuangan Non Bank
(LKNB) yang ada di lokasi penelitian dananya bersumber dari pemerintah, koperasi;
joint ventura; dana pensiun; dana ansuransi; pasar modal; reksa dana; pengadaian
dan lainnya.
Penyaluran dana yang dilakukan pemerintah dilakukan dalam bentuk model
Freeder Point dan Dana Bergulir. Selain itu, pemerintah dan BUMN juga menyalurkan
dukungan pembiayaan bagi UKM dalam bentuk model kemitraan seperti : kemitraan
bunga rendah, bantuan peralatan, bantuan manajemen, bantuan pemasaran, intiplasma,
bapak angkat dan ikubator. Sedangkan yang dilakukan swasta terdapat berupa model
pinjaman tampa anggunan  dan pinjaman dengan anggunan, disamping itu ditemukan
pula model tengkulak dan model ijon. Kesemuanya itumerupakan LKNB yang memberi
dukungan pembiayaan terhadap pemberdayaan UKM pada lokasi penelitian





Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  4 (2)



Review
PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
UNTUK PEMBERDAYAAN UKM*)

JURNAL PENGKAJIAN KOPERASI DAN UKM NOMOR 2 TAHUN I – 2006

.                                                                                                                                      

2.TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pengembangan usaha UKM kebanyakan dihadapkan dengan masalah permodalan. Kemampuan UKM untuk mengakses sumber pembiayaan perbankan selalu terbentur pada persyaratan teknis Perbankan. Sebenarnya terdapat alternative sumber pembiayaan lain yang bisa dikembangkan untuk mem-beck-up UKM yaitu lembaga keuangan non bank seperti modal ventura dan lembaga penjamin kredit.
Perusahaan modal ventura dapat dibedakan menjadi tiga :
(1) perusahaan privat;
(2)perusahaan publik;
(3) perusahaan affiliasi bank (Martono: 2002 dalam Wongsonegoro
2004). Ada beberapa hal mendasar yang membedakan antara modal ventura dengan
perbankan sebagai lembaga pembiayaan ( Wahyudi: 2003 0 yaitu :
(1) lebih concern
terhadap bisnis mitranya;
(2) pendekatan bisnis partnership;
(3) tidak ada pembatasan
sektoral;
(4) memiliki unsure pembinaan;
(5) suku bunga relatif stabil;
(6) modal pembiayaan yang fleksibel;
(7) pembiayaan untuk usaha baru. Melalui system pasangan usaha menimbulkan manfaat timbal balik, dalam hal ini beberapa manfaat dapat diperoleh Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) berkerja sama dengan perusahaan modal ventura ( Wongsonegoro:2004) adalah :
(1) Peningkatan potensi kegiatan usaha;
(2) Usaha dengan kemungkinan berhasil tinggi;
(3) Peningkatan efisiensi pemasaran
produk;
(4) Peningkatan Bank-Ability;
(5) Peningkatan likuiditas; dan
(6) Peningkatan
rentabilitas. Untuk pengembangan modal ventura (daerah) memerlukan keterlibatan
pemerintah (daerah), pelaku usaha, perguruan tinggi (konsultan), serta asosiasi sektoral
(Wahyudi:2003)




Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  4 (1)



Review
PENGEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
UNTUK PEMBERDAYAAN UKM*)

JURNAL PENGKAJIAN KOPERASI DAN UKM NOMOR 2 TAHUN I – 2006


ABSTRACT
This research observe about how important the finansial institution Non Bank
(LKNB) for contribuded development of capacity SME.s acceleration, its specifically
for finance trade needs. The bangking institute by tecnical bank specification are still
difficult to SME.s access in the suburban and also in the rural area. The parisipation
and ascribel from goverment, state-owned corporation (BUMN), privat enterprise, LSM
and college should have contributed to development and below a variety of LKMN
bend for reinforcement of the SME.s. By cohesivenes and involvement from above
substance, this researches are recommendation by development of partner model or
cohesiveness that be able to arrage the power in supplying a variety of finanace skim
type with procedure and a variety of the rules that used to SME.s access.

1. PENDAHULUAN

Penelitian ini berangkat dari latar belakang bahwa Jawa Timur mempunyai andil yang cukup besar terhadap perkembangan ekspor nasional rata-rata berkisar USD 5 milyar dengan kontribusi 11 % - 12 % dari ekspor nasional. Melalui kapasitas industri besar, menengah dan kecil yang tersedia cukup besar maka suatu saat Jawa Timur bias menjadi jaringan inter provinsi yang bisa memberikan sumbangan terbesar setelah ekspor non migas. Tidak berlebihan Jawa Timur bisa memberi akses ke seluruh provinsi terhadap barang-barang yang dihasilkan pelaku bisnis sektor riil dan non formal
(seperti : sektor hortikultura, perikanan, pertanian, perkebunan dan kerajinan). Struktur ekonomi Jawa Timur 99,55% didominasi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK), sedangkan usaha besar hanya 0,45%. Kontribusi UKMK terhadap PDRB 50,12% dan penyerapan tenaga kerja pada sektor ini mencapai 91,66%. Bila berpijak pada definisi industri kecil merupakan unit usaha dengan jumlah tenaga kerja paling sedikit 5 orang paling banyak 19 orang dan industri rumah tangga adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling banyak 4 orang termasuk pengusaha (BPS, 1998) maka dengan asumsi UKM rata-rata memperkerjakan 2 orang saja berarti terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta orang.


Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  3 (3)




Review
KONSEP ENTITAS DALAM PENCATATAN AKUNTANSI
KREDIT PROGRAM PADA KOPERASI DAN LEMBAGA
KEUANGAN MIKRO

Abdul Wahid Oesman
(Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1100 – 1266 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id



3. KESIMPULAN

Konsep entitas merupakan konsep yang penting dalam penyelenggaraan akuntansi, konsep ini menyatakan bahwa antara kesatuan usaha yang satu dengan kesatuan usaha yang lain atau dengan pemiliknya harus terdapat garis pemisah yang tegas, hal ini berarti kejadian keuangan yang menyangkut suatu kesatuan usaha lain atau dengan pemiliknya, dan sebaliknya. Dalam hal penyaluran kredit program
kepada koperasi dan lembaga keuangan mikro, dalam mengelola dana tersebut Koperasi dan lembaga keuangan mikro harus melakukan pencatatan secara terpisah dengan dana dari usaha yang sudah dijalani. Dengan konsep entitas ini maka monitoring produktivitas dari perkembangan dana akan dapat terkontrol dengan baik selain itu pula apabila konsep entitas tidak dijalankan maka laporan keuangan menjadi kacau, karena apa yang tercantum dalam laporan keuangan koperasi dan lembaga keuangan mikro mungkin dimasuki kejadian-kejadian keuangan yang sebenarnya tidak berhubungan dengan dana
tersebut.



Nama : Senda Rusgiana

Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  3 (2)



Review
KONSEP ENTITAS DALAM PENCATATAN AKUNTANSI
KREDIT PROGRAM PADA KOPERASI DAN LEMBAGA
KEUANGAN MIKRO

Abdul Wahid Oesman
(Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1100 – 1266 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id



2.KONSEP ENTITAS
Rosjidi (1999:7) menjelaskan makna atau rumusan definisi akuntansi sangat bervariasi dan berkembang sesuai dengan perkembangan jamannya, ada tiga pengertian akuntansi yang dianggap bisa mewakilinya yaitu sebagai berikut:
1. Akuntansi adalah seni (art) pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran dengan cara yang berarti atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan serta penanfsiran hasil-hasilnya.
2. Akuntansi adalah aktivitas jasa (service activity) yang fungsinya menyediakan informasi terutama yang bersifat kuantitatif dari suatu entitas ekonomi yang berguna sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.
3. Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan (body of knowledge) serta fungsi organisasi yang secara sistematik, original dan otentik mencatat, mengklarifikasikan, memproses, mengikhtisarkan, menganalisis, menginterpretasikan seluruh transaksi dan kejadian serta karakter keuangan yang terjadi
dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka menyedikan informasi yang berarti dan dependable yang dibutuhkan oleh manajemen sebagai laporan dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.



Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  3 (1)


Review
KONSEP ENTITAS DALAM PENCATATAN AKUNTANSI
KREDIT PROGRAM PADA KOPERASI DAN LEMBAGA
KEUANGAN MIKRO

Abdul Wahid Oesman
(Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1100 – 1266 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id


Abstrak
Konsep entitas (kesatuan usaha) merupakan konsep yang paling mendasar dalam
akuntansi. Konsep ini menegaskan bahwa kesatuan usaha akuntansi adalah suatu organisasi
atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri terpisah dari organisasi lain atau individu lain,
ditinjau dari segi akuntansi antara kesatuan usaha yang satu dengan kesatuan usaha yang
lain atau dengan pemiliknya terdapat garis pemisah yang tegas. Dalam penyaluran dana kredit
program kepada koperasi dan lembaga keuangan mikro, dana tersebut ternyata tidak
dilaporkan secara terpisah oleh koperasi dan lembaga keuangan mikro dengan dana yang
dimiliki oleh mereka sendiri, hal ini mengindikasikan pemahaman yang kurang terhadap konsep
entitas (kesatuan usaha) tersebut. Dengan konsep entitas ini sebenarnya monitoring
perkembangan dana kredit program dapat dilakukan dengan baik selain itu dengan konsep
entitas ini koperasi dan lembaga keuangan mikro dapat dengan mudah membaca laporan
keuangannya.
Kata kunci : Konsep Entitas, Kredit Program, Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro

1.PENDAHULUAN

Pengalaman telah menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang diserahkan kepada kelompok tertentu pada orde baru tidak membawa pada kesejahteraan bersama. Pemerintahan pada waktu itu terlalu berharap bahwa konglemerat dapat diandalkan sebagai mesin pertumbuhan dan pemerataan ekonomi secara nasional. Tetapi harapan itu berubah arah ketika kelompok bentukan orde baru tersebut membawa rakyat pada krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Kebijakan pertumbuhan ekonomi nasional pada masa lalu menguntungkan golongan kecil dalam hal ini adalah konglomerat dan merugikan kelompok mayoritas dalam hal ini adalah kelompok usaha kecil dan menengah.
Apapun yang terjadi semua pihak memiliki hak yang sama untuk hidup lebih baik, apalagi masyarakat kelompok mayoritas yang menduduki peringkat paling besar seharusnya sangatlah wajar dari segi keadilan untuk mendapat bantuan, karena mereka yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, dengan penyediaan dan fasilitas dari pemerintah seharusnya mereka dapat berkembang sehingga
akan meningkatkan ekonomi secara nasional (Soeharto, 2001).
Konglomerat terbukti tidak dapat membayar utangnya padahal uang yang dipinjamnya adalah uang negara yang dipinjam oleh bank. Situasi ini sempat membuat goncangan ekonomi nasional. Di sisi lain mereka bahkanmemperoleh berbagai kemudahan bisnis dan kalau kita mau jujur sebenarnya mereka bisa jalan tanpa diberi kemudahan dan fasilitas oleh negara. Fakta juga telah menunjukkan bahwa
usaha kecil dan menengah terbukti mampu bertahan dalam krisis, usaha kecil dan menengah
tetap eksis melakukan usahanya, usaha berskala besar pada saat itu harus melakukan efisiensi di sana sini termasuk dengan melakukan rasionalisasi tenaga kerja bahkan ketika tidak mampu lagi bertahan harus menutup usahanya.



Nama : Senda Rusgiana

Npm   : 26211667



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


Review Jurnal Ekonomi Koperasi  2 (3)



Review
ANALISIS PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN USAHA PADA KPRI

Muhammad Khafid,* dkk.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung C6, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50229
JDA (Jurnal Dinamika Akuntansi) Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 37-45  http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda

3. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: KPRI di Kota Semarang termasuk dalam kategori cukup dalam hal kepatuhan penerapan PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian. Penerapan PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian berpengaruh positif terhadap pertumbuhan volume usaha secara signifikan. Penerapan PSAK No. 27 tentang Akun­tansi Perkoperasian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan kekayaan bersih. Penerapan PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian berpengaruh positif terhadap pertum­buhan sisa hasil usaha secara signifikan.
Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: Pemerintah Kota melalui dinas terkait perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran kepada para pengurus/manajer KPRI di Kota Semarang dalam hal kepatuhan penerapan PSAK 27 tentang Akuntansi Perkoperasian. Upaya ini dapat dilakukan dengan pembinaan pembinaan secara kon­tinyu dan konsisten. Pemerintah Kota juga bisa menghimbau kepada para bank bank kreditur koperasi agar hanya mau melayani koperasi yang telah menyusun laporan keuangan secara benar sesuai dengan PSAK Nomor 27. Kepada para anggota KPRI di Kota Semarang disarankan pada saat Rapat Anggota Tahunan hanya mau menyetujui laporan keuangan yang disampaikan oleh pengurus yang telah sesuai dengan PSAK Nomor 27. Hal ini agar dapat menjadi pemacu para pengurus dan manajer untuk senantiasa berupaya meningkatkan kepatuhan terhadap penerapan PSAK Nomor 27. Kepada para peneliti yang akan datang disarankan untuk dapat meneliti faktor faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kepatuhan penerapan PSAK Nomor 27 bagi KPRI di Kota Semarang pada khususnya dan koperasi pada umumnya.




Nama : Senda Rusgiana

Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Review Jurnal Ekonomi Koperasi  2 (2)



Review
ANALISIS PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN USAHA PADA KPRI

Muhammad Khafid,dkk.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung C6, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50229
JDA (Jurnal Dinamika Akuntansi) Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 37-45  http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda


2. Hasil dan pembahasan

Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 27 (PSAK No. 27) tentang
Akuntansi Perkoperasian di Kota Semarang secara umum termasuk dalam kategori cukup. Distribusi
frekuensi dari tingkat kepatuhan penerapan PSAK No. 27 KPRI di Kota Semarang tampak
dalam Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Penerapan PSAK No. 27 bagi KPRI di Kota Semarang
 
  Kelas                  Kriteria            Frekuensi         Persentase
>  80% - 100%   Sangat baik            -                         -
>  60% - 80%     Baik                         -                         -
>  40% - 60%     Cukup                     22                  75,86%
>  20% - 40%     Kurang Baik           7                    24,14%
      0% - 20%      Tidak Baik              -                         -
Jumlah 29
Sumber: Data primer diolah

Dilihat dari angka persentase rata-rata penerapan PSAK No. 27 diperoleh angka sebesar
44,54%. Jika angka ini dikaitkan dengan tabel kriteria yang digunakan di atas, maka dapat dimaknai
secara rata rata, KPRI di Kota Semarang termasuk dalam kategori cukup dalam hal kepatuhan
penerapan PSAK No. 27. Hasil penelitian juga mengungkapkan tingkat kepatuhan tiap item
penyajian yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 27.




Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  2 (1)




Review
ANALISIS PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAP KESEHATAN USAHA PADA KPRI

Muhammad Khafid,* dkk.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung C6, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50229
JDA (Jurnal Dinamika Akuntansi) Vol. 2, No. 1, Maret 2010, 37-45  http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kepatuhan penerapan PSAK 27 (Coopera­tive Accounting), dan untuk menganalisa dampak kepatuhan penerapan PSAK 27 (Cooperative Accounting) pada pengoperasian kinerja KPRI di kota Semarang. Populasinya adalah 62 KPRI di kota Semarang, dan sempel yang digunakan adalah 29 KPRI. Metode pengumpulan datanya adalah dokumentasi dan kuesioner. Metode analisis data adalah analisis deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa KPRI di kotamadya Semarang dikategorikan cukup dan terbukti bahwa hipotesis menyatakan bahwa tingkat kepatuhan penerapan PSAK 27 berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha.


1. Pendahuluan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian menyatakan bahwa kope­rasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapai tujuan koperasi seperti tersebut di atas, maka koperasi harus dikelola se­cara benar dan profesional. Pengelolaan koperasi yang profesional akan menjadi salah satu tolok ukur apakah koperasi termasuk ke dalam koperasi yang sehat atau tidak. Sebuah koperasi yang se­hat akan melakukan pengelolaan secara profesional dalam semua bidang termasuk dalam bidang keuangan. Sebagai sebuah lembaga ekonomi maka masalah akuntansi koperasi merupakan salah satu masalah terpenting yang ada di koperasi. Oleh karena itulah masalah akuntansi koperasi
merupakan salah satu bagian dalam koperasi yang menjadi fokus tinjauan dan kajian oleh para insan koperasi.
Sebagai sebuah lembaga ekonomi, koperasi akan berhubungan dengan berbagai pihak. Adanya satu standar akuntansi koperasi menjadi sangatlah penting agar semua pihak yang berhu­bungan dengan koperasi dapat memaham kondisi keuangan koperasi secara benar. Standar yang telah disepakati bersama disebut sebagai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Adapun standar akuntansi yang sekarang berlaku untuk koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian.
Untuk melaksanakan pengelolaan keuangan koperasi secara profesional maka penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian pada suatu koperasi menjadi suatu keharusan. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat koperasi yang belum menerapkannya. Di sisi lain, ada juga koperasi yang sudah menerapkan tetapi terjadi ber­bagai penyimpangan dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, penelitian mengenai tingkat kepatu­han penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian pada koperasi menjadi sangat penting karena akan menjadi salah satu tolok ukur kualitas penge-lolaan koperasi.


Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


Review Jurnal Ekonomi Koperasi  1 (2)



Review
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI
(STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK
INDONESIA ”TEKNIK SEJAHTERA”)

Mochammad Arifin, S.Pd., M.Si, MOS
Sekolah Tinggi Manejemen Informatika & Teknik Komputer (Stikom) Surabaya
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007



2. METODE PENELITIAN

2.1. Analisis Sistem
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka sistem yang ada saat ini bisa dijadikan
sebagai dasar untuk membuat analisis dan desain sistem yang baru. Di bawah ini diuraikan analisis
dan desain sistem lebih lanjut pada setiap proses transaksi yang ada.
a. Sitem Pengelolaan Simpanan
Sistem Pengelolaan Simpanan yang ada di dalam Sistem informasi akuntansi pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia ”Teknik Sejahtera” digunakan untuk:
1. Membantu dalam proses transaksi simpan.
2. Mengolah data-data yang ada dalam proses transaksi simpan dan menghasilkan informasi yang
dibutuhkan untuk laporan keuangan
b. Sitem Pengelolaan Pinjaman
Sistem Pengelolaan Pinjaman yang ada di dalam Sistem informasi akuntansi pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia ”Teknik Sejahtera” digunakan untuk:
1. Membantu dalam proses transaksi pinjam
2. Mengolah data untuk proses transaksi pinjaman dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan
untuk laporan keuangan.
c. Sitem Pengelolaan Angsuran

Sistem Pengelolaan Angsuran yang ada di dalam Sistem informasi akuntansi pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia ”Teknik Sejahtera” digunakan untuk:
1. Membantu dalam proses transaksi angsuran
2. Mengolah data proses transaksi angsuran dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
laporan keuangan.

2.2. Sistem Flow
Adapun sistem flow yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan program terdiri dari:
a. sistem flow pendaftaran anggota
b. Sistem flow Simpanan Wajib dan sukarela
c. sistem flow Pinjaman
d. Sistem flow angsuran
e. Sistem Flow Laporan Keuanngan




Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Review Jurnal Ekonomi Koperasi  1 (1)




Review
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI
(STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK
INDONESIA ”TEKNIK SEJAHTERA”)

Mochammad Arifin, S.Pd., M.Si, MOS
Sekolah Tinggi Manejemen Informatika & Teknik Komputer (Stikom) Surabaya
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007) ISSN : 1978 – 9777
Yogyakarta, 24 November 2007


ABSTRACT
Manual processing data will cause manager delays in taking decision, beause there is no
enaough information to support decision making. Because of this reason, any company to success
and well develop one factor that gives contribution is to use good information system that already
computer as a tool. As in “Teknik Sejahtera” Coperation, save and deposit, and installment value
open occur reccord mistake and late in financial report. By using save, deposit and financial report
that based on computer can minimize mistakes that open occur, and help the manager in making
decision making so cooperation can life long.
Keywords : Cooperation, Accounting, Financial Report, Depsosit, Save, Installment

1. PENDAHULUAN
Koperasi teknik sejahtera merupakan salah satu koperasi yang mempunyai usaha simpan
pinjam dan usaha dagang. Sejak pertama kali didirikan koperasi ini telah memfokuskan dalam
bidang usaha simpan pinjam, dimana hasil dari simpanan para anggota koperasi selain dipinjamkan
kembali juga digunakan untuk usaha dagang atau disebut ”usaha toko”.
Pelayanan yang sekarang berjalan masih dilakukan dengan cara manual, hal tersebut dapat
dilihat dari proses transaksi simpan, pinjam, pembayaran angsuran, dan pengolahan anggota.
Dimana dengan proses yang manual sering terjadi kesalahan pencatatan, arsip yang sulit dicari, dan
lain sebagainya.
Untuk meningkatkan pelayanan anggota, kopeasi berusaha memudahkan dengan cara
mempersiapkan teknologi informasi khususnya sistem informasi akuntansi. Sistem ini bertujuan
untuk memudahkan koperasi dalam mengolah data keuangan.



Nama : Senda Rusgiana
Npm   : 26211667
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2014 Senda's Blog
Allah Be With Me designed by Senda Rusgiana
Powered by PsP
Free Website templateswww.seodesign.usFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver