DAMPAK EKONOMI PENYELENGGARAAN MISS WORLD
Pro dan Kontra adalah hal
yang biasa dalam suatu keputusan. Begitu juga dalam penyelengaraan Miss World
28 september 2013 kemarin di Bali. Berikut adalah Pro dan Kontra dalam
penyelengaraanya :
Dukungan untuk penyelenggaran miss world di Indonesia(Pro)
Pemerintah mengklaim ada
dampak positif dengan menjadi tuan rumah Miss World 2013. Penyelenggaraan Miss
World sekaligus mempromosikan budaya dan obyek wisata Indonesia ke dunia
internasional.
Menurut Sapta sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
setiap peserta kontes Miss World
nantinya akan lebih mengenal Indonesia. Bukan hanya itu, para peserta pun
diharapkan dapat membawa cerita keindahan alam dan budaya Indonesia ke
negaranya. Dengan demikian, menurut Sapta, Indonesia semakin dikenal luas di
dunia Internasional.
"Kekayaan alam, dan
budaya kita diperkenalkan. Tari Bali, Bali, Borobudur, itu positif dari sisi
budaya. Demikian juga dengan cara-cara komunikasi di Indonesia," ucap
Sapta.
Selama mengikuti kontes
Miss World, katanya, para peserta dari 130 negara berbeda tersebut akan diajak
mengunjungi obyek-obyek wisata di Indonesia. Hal itu ditujukan untuk
mempromosikan wisata Tanah Air. Kehadiran jurnalis mancanegara, kata dia, dapat
mewartawan wisata Indonesia ke negara mereka masing-masing. Dengan begitu,
diharapkan dapat memunculkan rasa penasaran orang lain untuk mengunjungi
Indonesia dan menyaksikan kekayaan alam dan budayanya secara langsung.
Tidak mendukung diadakannya miss world di Indonesia (kontra)
”Dampak ekonomi miss world
diesbutkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia, terkesan
mengada-ada. Benar, nama Indonesia akan disebut-sebut dalam pemberitaan
dunia, dan 28 september nanti akan banyak mata tertuju ke Indonesia. Namun, tak
ada jaminan bahwa dengan ‘iklan gratis’ ini serta-merta membuat masyarakat
dunia ingin berbondong-bondong datang melancong ke Indonesia dan menghabiskan
uang mereka di Indonesia.” Ucap Siti Nafidah, Ketua MHTI Jawa Barat
Indonesia memanglah negara
berkembang yang masih memiliki segudang permasalahan dalam negeri salah
satunya adalah masalah ekonomi. Sekalipun ajang miss world di Indonesia mampu
mendobrak dunia pariwisata tapi tetap saja tidak akan mampu merentaskan
permasalahan kemiskinan di negeri ini.
Tentu saja lagi-lagi hanya
mengisi kantung para kapitalis saja, baik panitia dan para sponsor. Sangat
jauh sekali jika dikatakan miss world mampu merentas permasalahan ekonomi
Indonesia, sekalipun pemasukan negeri ini meningkat akibat ajang miss
world. Pasalnya keuntungan hanya masuk pada kantung-kantung (baca: devisa)
pemerintah pusat ataupun daerah, sama sekali bukan untuk rakyat. Pasalnya
keuntungan hanya masuk pada khas negara dan itu pun tidak sebanding dengan
masalah kemiskinan yang ada di Indonesia. Belum lagi dampak jangka panjang yang
akan dialami setelah terselenggaranya ajang ini berupa kemerosotan moral dan
sifat hedonistik yang mejangkiti kaum remaja.
Maka tidaklah berlebihan
jika saya mengatakan, “Miss World, sebenarnya untuk kepentingan siapa?” pada
faktanya rakyat muslim di Indonesia melalui ormas-ormas Islam sudah jelas-jelas
menolak mentah-mentah dan mengatakan bahwa ajang ini sebagai bentuk
liberalisasi negeri kaum muslimin. Menko Kesra Agung laksono pada sabtu lalu
memutuskan miss world hanya di selenggarakan di Bali. Tentu saja hal ini
mengejutkan pihak panitia maupun MNC, bahkan Hary Tanoe terus bernegosiasi
dengan pemerintah agar miss world tetap dilaksanakan di Sentul, Bogor Jawa
barat (lihat arrahmah: 09/09/2013). Pembatalan miss world di Sentul Bogor tentu
saja akan menyebatkan kerugian dari pihak panitia. Sikap Hary Tanoe inilah
jelas-jelas menampakkan bahwa ajang miss world memang syarat dengan berbagai
kepentingan para kapitalis.
Dan menurut saya pribadi
(penulis), penyelenggaran miss world tidak terlalu berdampak pada perekonomian
Indonesia. Karena perekonomian tidak bisa dibangun hanya dengan mempromosikan
pariwisata saja. Tapi bagaimana menghilangkan kemiskinan di Indonesia, membuka
lapangan pekerjaan baru, melakukan infrastruktur yang lebih baik lagi. Semoga,
dengan penyelengaraan Miss World kemarin, dapat mempererat hubungan Indonesia
dengan Negara lainnya.
0 Response to "DAMPAK EKONOMI PENYELENGGARAAN MISS WORLD"
Posting Komentar