MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Bandar Seri Begawan
(ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Indonesia siap
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. "Pencapaian score
card (sistem penilaian) untuk seluruh komunitas ASEAN rata-rata 79
persen lebih. Kita di atas 80 persen," kata Gita saat memberikan
keterangan pers di sela pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN (AEMM) ke-45 di
Bandar Seri Begawan, Senin.
Implementasi cetak biru
MEA ditargetkan bisa menghilangkan hambatan perdagangan barang dan jasa serta
aliran investasi antarnegara ASEAN. Sistem pengukuran digunakan untuk menakar
persiapan setiap negara anggota ASEAN untuk mewujudkan MEA. Menurut Direktur
Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman
Pambagyo, pencapaian score card pelaksanaan persiapan MEA
Indonesia sudah 82 persen.
Namun Gita menggarisbawahi
bahwa dalam hal ini selain persiapan, sosialisasi implementasi cetak biru MEA
bagi masyarakat Indonesia juga perlu ditingkatkan. Ia mengatakan, sampai
sekarang masih ada kalangan masyarakat yang belum mengerti dan paham tentang
MEA dan dampaknya. "Namun kita ambil positifnya. Kita harus
benar-benar menguatkan daya saing kita dengan negara lain," katanya.
Gita mengingatkan, saat
ini negara anggota ASEAN lain juga sudah mempersiapkan diri, termasuk memahami
karakter pasar Indonesia dan bahasa Indonesia. "Mereka ingin bisa
memanfaatkan kesempatan dan dapat menjual barangnya di Indonesia,"
katanya.
Gita mengatakan bahwa
Indonesia adalah pasar besar yang dilirik seluruh anggota ASEAN. Namun
Indonesia juga mempunyai banyak kekuatan. Sebagai contoh, katanya, menurut
laporan Sekretariat ASEAN, sekitar 40 persen investasi intra-ASEAN masuk ke
Indonesia.
Investasi tersebut,
katanya, bisa meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya akan
meningkatkan daya saing Indonesia. Gita juga menekankan pentingnya
perdagangan antarnegara ASEAN, terutama saat ekonomi global kurang baik seperti
sekarang.
ASEAN beranggota 10
negara. Populasi ASEAN pada 2012 mencapai 617,68 juta jiwa dengan pendapatan
domestik bruto 2,1 triliun dolar AS, potensi besar yang bisa digarap oleh
investor.
Namun, Bayu mengakui masih
ada permasalahan di sektor jasa. "Banyak yang perlu dipersiapkan,"
katanya. Permasalahan dalam sektor jasa antara lain standarisasi, angkutan,
jasa profesi, angkutan, dan logistik. Sementara jasa pembiayaan sudah tidak ada
masalah.
Dalam masalah jasa ini, kata Bayu, memang ada dinamika karena ada perbedaan di antara negara anggota ASEAN. "Ini tantangan bagi ASEAN. Kita berusaha keras selaikan perbedaan," katanya.
Oleh sebab itu, katanya, pelaksanaan MEA tidak akan mundur. kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi disela mengikuti Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN (AEMM) ke-45 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu.
Dalam masalah jasa ini, kata Bayu, memang ada dinamika karena ada perbedaan di antara negara anggota ASEAN. "Ini tantangan bagi ASEAN. Kita berusaha keras selaikan perbedaan," katanya.
Oleh sebab itu, katanya, pelaksanaan MEA tidak akan mundur. kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi disela mengikuti Pertemuan Menteri-menteri Ekonomi ASEAN (AEMM) ke-45 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu.
Dari topik diatas, saya
dapat menyimpulkan bahwa Masyarakat ekonomi Asean (MEA) 2015 dapat berdampak postif bagi Indonesia.
Karena dapat
meningkatkan daya saing sesama Negara ASEAN dan membuat masyarakt Indonesia lebih
kreatif dan inovatif lagi untuk meingkatkan ide memajukan bisnis di Negara
ASEAN. Dan ini bisa menjadi kesempatan untuk memperkenalkan prosuk Indonesia di
mata dunia.
Tetapi Indonesia, harus
menyiapkan diri untuk menyambut MEA 2015 nanti, agar kita bisa siap dan tidak
kalah saing dengan masyarakat ASEAN lainnya, dan permasalahan tersebut anatar
lain: Permasalahan dalam sektor jasa antara lain standarisasi, angkutan, jasa
profesi, angkutan, dan logistik. Sementara jasa pembiayaan sudah tidak ada masalah.
Dan juga perbedaan antar
kultur, budaya dan juga kebiasaan antar Negara ASEAN harus di sesuaikan agar
kita bisa beradaptasi dan dapat menyelesaikan tantangan tersebut.
0 Response to "MASYARAKAT EKONOMI ASEAN"
Posting Komentar